Pengendalian Dokumen
Gubraakkk!!!!... Meja diruang
meeting serasa akan hancur berkeping-keping.
"Toni, kamu tau kerugian perusahaan
akibat kelalaian kamu… 300 juta Toni… Kamu mau ganti hah???" suara Pak Tommy
pemilik perusahaan tidak kalah keras dengan suara pukulan meja di ruang meeting.
“Kali ini saya masih memberikan
keringanan, kalian saya berikan SP 2 (Surat Peringatan-2). Jika sampai terulang
lagi, kalian angkat kaki dari perusahaan ini.” ancam Pak Tommy tidak main-main.
Waduh, kenapa tuh si Toni?
Ayo coba kita selidiki…
Toni adalah seorang Production Manager di pabrik minuman
terkenal sebut saja PT. T-Bersaudara. Saat ini perusahaan nya sedang banyak menerima
makloon dari perusahaan lain. Sehingga beberapa minggu belakangan ini Toni
sibuk dengan trial produk baru yaitu Minuman Isotonic rasa bajigur.
Kamis 10.30 WIB :
“Tina, ini dokumen formulasi dan
spesifikasi produk baru Minuman Isotonik Bajigur Sparkling yang sudah direvisi
kembali oleh Client kita PT. U-Cup Bersaudara, kamu simpan baik-baik ya”.
Perintah Toni kepada Tina sang Admin Produksi sekaligus Document Controller
(DCR) ISO 22000:2005.
“Oh iya, jangan lupa info juga
mengenai revisi dokumen ini kepada Tono Spv Produksi Shift-2. Karena nanti
malam kita akan running first batch production untuk produk ini.” lanjut Toni kepada
Tina. “Siap bos… laksanakan” jawab Tina
sang DCR.
Kamis 16.45 WIB:
“Kemana sih si Tono jam segini gak
keliatan batang hidungnya, saya mau pulang tenggo (dibaca :tepat waktu) nih.” Tina menggerutu dalam hati. Akhirnya Tina meminta Receptionist
di Lobby Kantor untuk memangil Toni melalui pengeras suara.
Ting tung tung ting… Panggilan
kepada Tono SPV Produksi… sekali lagi panggilan kepada Tono SPV Produksi, harap
keruangan kantor-1 SEGERA!!!... Ting tung tung ting…
“Kemana aja sih ???” tanya Tina
dengan nada suara yang mulai tinggi.
“Nih ada update dokumen Formulasi
dan Spesifikasi Produk Minuman Isotonik Bajigur Sparkling buat produksi nanti
malam. Gara-gara lo nih gue gak jadi pulang on
time.” nada suara Tina tambah tinggi. “Iya taruh aja di map merah tempat
dokumen formulasi… Galak amat sih, mentang-mentang mau malem Jum’atan…
he..he..he” kata Tono bercanda, tapi sama sekali nggak lucu.
Kamis 18.30 WIB:
“Panjul (nama panggilan
Panji-Operator Beverage) CIP udah kelar belom?... Jam berapa kita mulai
batching?” Tanya si Tono. “Udah kelar Pak, tinggal flushing, 5
menit lagi bisa langsung batching…” jawab Panjul dengan seragam kerja basah
kuyup terkena air bilasan tanki mixing. “Oke, sekarang ambil dokumen
Formulasi dan Spec Produk di Map merah tempat dokumen formulasi, nanti langsung
batching aja ikutin Formulasi sama Spec Produknya” perintah Tono kepada Panjul
sambil bermain facebook di Laptop nya.
Kamis 20.15 WIB:
“Panjul brix nya udah sesuai belum?”
tanya Tono.
“Udah Pak, brix nya 13,5 %, range standard nya 13,00 % – 14,00 %... sensory test nya juga sudah oke pak…
rasa bajigur ha..ha..ha…” jawab Panjul meyakinkan.
“Ya udah, langsung bottling aja…” perintah Tono mantap.
Jum’at 05.00 WIB:
“Bos, bangun sholat subuh dulu…” panggil Panjul membangunkan Tono.
“Hah jam berapa nih ?... Gimana produksi
udah dapet berapa batch?” tanya Tono dengan mata masih 1/3 terbuka.
"Lagi ngabisin batch ke-3 bos…" jawab Panjul
Jum’at 07.00 WIB:
Tono menyelesaikan laporan produksi tepat
waktu dan bersiap-siap untuk menyerahkannya kepada Pak Toni atasannya. Toni sang Manajer Produksi masuk
keruangan kantor-1.
“Gimana Tono, produksi lancar? Dapet
berapa batch?” tanya Pak Toni tegas.
“Total 4 batch Pak… laporan produksi
nya ada di meja Bapak…”jawab Tono.
“Ok, semua laporan produksi,
pemeriksaan QC dan retain sample
setiap batch tolong disiapkan di meja saya… Saya mau meeting dengan orang PT.
U-Cup jam 09.00 WIB.” suara Pak Toni tenang dan berwibawa.
Jum’at 09.30 WIB:
Brrrrzzz… tiba-tiba HP Tono bergetar
dan ring tone lagunya Rihana feat Drake “Work”
dengan volume penuh membangunkan dari tidur nyenyaknya…
“Tono kamu segera datang kesini
SEGERA!!!!” terdengar suara keras Pak Toni dari HP nya seakan-akan ada belati
yang menusuk telinga kiri Tono tembus sampai ke telinga kanan.
Jum’at 10.15 WIB:
Pak Toni : Kamu tau apa yang terjadi? 4 batch produk hasil produksi
semalam semua di Reject oleh Pak Ucup Subagja (Sr. Marketing Manager) PT. U-Cup. Dan
18000 liter produk batch ke-5 yang masih ada ditanki mixing akhirnya di drain. Masalahnya adalah high brix… Kamu baca formula dan produk
spec nggak?
Tono : Baca kok Pak…
Pak Toni : Yang mana???
Tono : Yang ini Pak…
Pak Toni : Ini dia masalahnya… Kamu pakai dokumen
formula dan produk spec yang lama… Ini sudah direvisi dan tidak berlaku lagi… Tinaaaaaaa… Kenapa dokumen formulasi yang lama
tidak kamu tarikkkk hahhh??? Kamu tau kan kita punya Prosedur
Pengendalian Dokumen???
Tina : Iya pak maaf…
Terlihat air mata Tina sang DCR berlinang membanjiri pipinya, seakan tidak mau kalah dengan banjir
produk Isotonic rasa bajigur di lantai ruang Beverage.
Pengendalian dokumen sering dianggap
“sepele” dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan, padahal
kesalahan dalam penerapan bisa berakibat “berpele-pele”.
Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika
ada kesamaan nama dan peristiwa, itu hanya perasaan Anda saja..he..he..he.