Selasa, 09 Mei 2017

ANCAMAN TERORISME TERHADAP PERTAHANAN PANGAN




Jrezzz… cahaya dari korek api dan percikan bara rokok kretek menyibak gelapnya malam. Wajahnya tidak tampak jelas tersembunyi dibalik penutup kepala dari hoodie berwarna hitam yang dikenakannya. Hanya bayangan deretan pohon-pohon pisang dibalik dinding pagar Stasiun Pengolahan Air Minum yang tidak begitu tinggi karena sudah roboh dibeberapa bagian.

Stasiun Pengolahan Air Minum ini dikelola oleh Pemerintah Kota untuk memenuhi keperluan air minum dan air bersih seluruh warganya.

“Ini tidak akan sulit…”
kebiasaan petugas keamanan disini sudah saya pelajari dengan baik.”
“Setiap jam 23.00 WIB mereka pasti sedang berada di warung kopi seberang jalan untuk menggoda wanita penunggu warung” sosok misterius ini tampaknya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang.

Bayangan terlihat berkelebat cepat melompati pagar, kemudian hilang diantara dinding ruangan pompa dan kolam penampungan air minum hasil pengolahan. Gembok pintu besi ruangan tempat kolam penampungan air minum dapat dibuka dengan mudahnya. Cahaya lampu diruangan tersebut temaram, terlihat samar senyum menyeringai dari wajah itu. Di dalam ruangan tersebut terlihat dua buah kolam berukuran sekitar 10 x 5 m dengan tinggi dinding kolam sekitar 1.5 m. Seluruh permukaan kolam memiliki penutup berbahan fiber yang sudah retak dan pecah dibeberapa bagian. Engsel pintu penutup kolam sudah lama patah sehingga sosok misterius itu tidak perlu report untuk membobol gembok penutup kolam.

Kemudian sosok misterius itu membuka tas pinggang yang dibawanya. Terlihat kotak logam berisi 4 buah tabung reaksi berpenutup berisi cairan berwarna hijau berpendar. Dengan hati-hati sosok misterius tersebut membuka dan menuangkan cairan tersebut ke dalam kolam.

“Misi telah selesai… saatnya menghapus jejak-jejak dan segera kembali ke markas” gerak-gerik sosok tersebut terlihat sigap seakan-akan hal ini sudah biasa dia lakukan.

Tak lama kemudian sosok tersebut berkelebat dan hilang dibalik rimbunnya kebun pisang dibalik pagar. Tidak ada satupun jejak atau barang bukti yang tertinggal selain MISTERI.
Siapakah sosok misterius tersebut?
Dan rencana apa yang dia buat?
***

Keesokan harinya kejadian aneh terjadi.
Sebagian warga kota bertingkah aneh.
Warga kota yang sebelumnya santun, ramah dan religius tiba-tiba berubah. Mereka menjadi liar, saling serang satu sama lainnya… Beringas, sadis, bengis… Kekacauan dimana-mana. Seluruh kota lumpuh.

Pemerintah kota bertindak cepat untuk memberlakukan penanganan Kondisi Darurat Luar Biasa. Mengisolasi dan menutup akses keluar masuk kota terkecuali petugas kepolisian, angkatan bersenjata dan petugas medis.

Dari hasil pemeriksaan medis ternyata penduduk kota terserang sejenis virus yang dapat merusak sistem syaraf otak yang berfungsi mengendalikan emosi. Virus ini diketahui menyebar melalui air minum yang berasal stasiun Pengolahan Air Minum Kota.

***

Narasi diatas hanyalah fiksi, bukan kejadian sesungguhnya. Tetapi sudah sepatutnya kita waspada karena hal ini dapat saja terjadi dilingkungan kita.

Tidak dapat dipungkiri meningkatnya globalisasi perdagangan, migrasi penduduk, kesenjangan sosial, dan situasi politik dan kemanan yang penuh gejolak mungkin dapat menimbulkan dampak negatif. Bahkan makanan dapat menjadi senjata di tangan teroris dengan cara menargetkan keamanan pasokan pangan.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) telah lama digunakan oleh produsen pangan disepanjang rantai pangan dan terbukti efektif untuk mengendalikan bahaya keamanan pangan yang tidak disengaja.

Tetapi bagaimana dengan bahaya keamanan pangan yang dapat timbul karena kesengajaan atau sabotase? Sebagai contoh seperti cerita diatas yang dapat kita kategorikan sebagi bentuk terorisme pangan. Menurut WHO, terorisme pangan dapat didefinisikan sebagai tindakan ancaman kontaminasi makanan yang disengaja untuk konsumsi manusia melalui kontaminasi kimia, biologi atau radio-nuklir dengan tujuan menyebabkan luka atau kematian pada populasi sipil dan / atau mengganggu Stabilitas sosial, ekonomi atau politik.

Sejak tahun 2008 sebenarnya telah diperkenalkan sebuah sistem untuk mengendalikan bahaya pertahanan pangan yang timbul karena kesengajaan yaitu TACCP (Threat Assessment Critical Control Point).

Apa itu TACCP ?
Definisi TACCP menurut PAS 96:2014 (Guide to protecting and defending food and drink from deliberate attack) adalah :

"Pengelolaan risiko secara sistematis melalui evaluasi ancaman, identifikasi kerentanan, dan penerapan kontrol terhadap bahan dan produk, pembelian, proses, tempat, jaringan distribusi dan sistem bisnis oleh tim yang berpengetahuan dan terpercaya melalui wewenang untuk menerapkan perubahan dalam prosedur."

Ancaman dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian atau bahaya, yang timbul dari niat jahat individu atau kelompok. Serangan dan ancaman dapat berasal dari orang dalam, Pemasok/kontraktor, personel pada rantai pasokan, maupun orang luar.

Secara umum ancaman dapat digolongkan menjadi :
1.   Economically motivated adulteration (EMA)
Motivasi EMA adalah keuangan, untuk mendapatkan peningkatan pendapatan dari penjualan bahan makanan dengan cara yang menipu pelanggan dan konsumen. Mungkin dengan mengirimkan bahan yang lebih murah sebagai bahan yang lebih mahal. Bahkan mungkin juga bahan yang lebih murah digunakan untuk mengganti bahan yang lebih mahal.

2.   Kontaminasi berbahaya
Motivasi dari kontaminasi berbahaya dapat berupa penyebaran penyakit atau kematian yang terlokalisasi atau meluas.

3.   Pemerasan
Motivasi dari pemerasan oleh individu atau kelompok adalah untuk mendapatkan uang/keuntungan dari organisasi korban (financial). Sampel produk dalam jumlah yang kecil bisa digunakan untuk menunjukkan kepada perusahaan yang menjadi sasaran bahwa penyerang memiliki kemampuan dan cukup menimbulkan perhatian publik dan minat media.

4.   Spionase/pengintaian
Motivasi utama spionase adalah mencari keuntungan komersial dengan cara mencuri kekayaan intelektual. Pelaku mungkin menyusup menggunakan orang dalam untuk mengintai atau mungkin menyerang dari jarak jauh melalui sistem teknologi informasi.

5.   Pemalsuan
Motivasi pemalsuan adalah keuntungan finansial melalui penipuan. Caranya pelaku mengirimkan barang dengan kulitas rendah kepada pelanggan, kemudian di klaim sebagai merek yang bagus dan bereputasi baik. Kejahatan terorganisir dapat menyebabkan kerugian finansial perusahaan dan merusak reputasinya.

6.   Kejahatan cyber
Kejahatan yang melibatkan komputer dan jaringan system teknologi informasi.



Langkah tahapan dalam menjalankan sistem TACCP meliputi :
1.  Membentuk Tim TACCP yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi antara lain : Keamanan, Sumber daya manusia, Teknologi makanan, Rekayasa Proses, Produksi dan Operasi, Pembelian dan Penawaran, Komunikasi dan Komersial / Pemasaran
2. Mengidentifikasi kelompok atau individu yang dapat berpotensi menjadi ancaman terhadap organisasi, proses dan produk.

3.  Mengembangkan diagram alir rantai pasokan, kemudian lakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi tahapan proses yang rentan terhadap serangan dan ancaman serta rencana pengendalian untuk mengurangi potensi ancaman.

4. Melakukan penilaian terhadap kemungkinan/keseringan terjadi dan dampak yang diakibatkan.
a.  Organisasi harus memahami ancaman yang mungkin terjadi, namun, perhatian harus dipusatkan pada prioritas.
b. Dampak dari penilaian kerugian dan peringkat kerentanan digunakan untuk mengevaluasi potensi risiko terhadap lokasi dari ancaman tertentu.

5.   Melakukan pengendalian terhadap titik kritis melalui :
a.    Pengendalian akses tempat, kendaraan, personil, pengunjung dll
b.  Deteksi Kerusakan meliputi pemeriksaan segel, pengawasan stok, pengamanan nama pengguna dan kata kunci dll.
c.   Memastikan pengawasan personel meliputi pemeriksaan awal karyawan, selama bekerja dan setelah habis masa kontrak.

6. Menetapkan Respon terhadap insiden dengan cara membuat prosedur perlindungan pertahanan pangan dan menetapkan rencana kesiapan pemulihan apabila terjadi serangan.

7. Peninjauan sistem perlindungan pangan dengan cara melakukan monitoring secara berkala terhadap perkembangan informasi terkait situasi darurat perlindungan pertahanan pangan dalam lingkup daerah, nasional maupun internasional. 

Jika Anda menjadi bagian langsung dari rantai pasokan pangan atau mungkin sebagai industri pendukung dalam rantai pangan, Sistem Pertahanan Pangan harus mulai menjadi perhatian. Penerapan TACCP mungkin dapat menjadi langkah awal yang baik dalam antisipasi terjadinya serangan terhadap pertahanan pangan. Tetapi hal terpenting lainnya adalah rantai komunikasi yang baik dari seluruh elemen dalam rantai pangan dan update informasi terkait perkembangan kasus-kasus pertahanan pangan agar sistem pertahanan pangan dapat selalu ditinjau dan dikembangkan.

Tengoklah kiri dan kanan Anda…. Siapa tahu ada penyusup yang akan mengancam Pertahanan Pangan Anda…


WASPADALAH… WASPADALAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar