Senin, 20 Februari 2017

TAK KENAL MAKA TAK AMAN

Pada saat anda berbelanja pernahkah anda memperhatikan kode plastik kemasan produk makanan yang anda beli?

Jangan disepelekan ya…

Penting bagi kita untuk mengetahui arti dari kode-kode tersebut. Karena ternyata jika kita tidak berhati-hati dalam memilih atau menangani kemasan plastik tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita.

Teknologi dalam industri pangan berkembang sangat cepat, seiring dengan kebutuhan konsumen yang mulai beragam. Dalam industri pangan kemasan memiliki peranan yang sangat penting antara lain melindungi produk dari pengaruh lingkungan luar, penarik perhatian konsumen, memudahkan dalam hal distribusi dan penyimpanan serta sarana informasi tentang produk. Kemasan pangan yang paling sering kita jumpai saat ini adalah plastik dan Styrofoam.

Berikut adalah keterangan jenis-jenis kemasan plastik dan sifatnya yang lazim digunakan untuk kemasan makanan :

  1. Polyethylene Terephthalate (PET)
Sifat : Jernih, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, melunak pada suhu 80 oC.
Penggunaan : Botol minuman, minyak goring, selai Peanut Butter, kecap dan sambal, tray biscuit.

  1. High Density Polyethylene (HDPE)
Sifat : Keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia dan kelembaban, permeable terhadap gas, permukaan berlilin (waxy), buram (opaque), mudah diwarnai, diproses dan dibentuk, melunak pada suhu 75 oC.
Penggunaan : Botol susu cair dan jus, tutup plastik, kantong belanja dan wadah es krim.

  1. Polivinil klorida (PVC)
Sifat : Kuat, keras, bias jernih, bentuk dapat diubah denan pelarut, melunak pada suhu 80 oC.
Penggunaan : Botol jus, air mineral, minyak sayur, kecap, sambal, pembungkus makanan (food wrap).

  1. Low Density Polyethylene (LDPE)
Sifat : Mudah diproses, kuat, fleksibel, kedap air, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, melunak pada suhu 70 oC.
Penggunaan : Pot yogurt, kantung belanja (kresek), kantong roti dan makanan segar, botol yang dapat ditekan.

  1. Polipropilen (PP)
Sifat : Keras tapi fleksible, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, melunak pada suhu 140 oC.
Penggunaan  : Pembungkus biscuit, kantong chips kentang, krat serealia, pita perekat kemasan dan sedotan.

  1. Polistiren (PS)
Sifat : Jernih seperti kaca, kaku, getas, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, melunak pada suhu 95 oC.
Penggunaan : Wadah makanan beku, sendok, garpu.

  1. Polistiren (EPS – Styrofoam)
Sifat : Bentuk busa, ringan, getas, kaku, biasanya berwarna pututih.
Penggunaan : Wadah makanan siap saji, cup kopi.

  1. Other – lainnya (misalnya polikarbonat)
Sifat : Keras, jernih, tahan panas.
Penggunaan : Galon air mineral, botol susu bayi.

  1. Melamin-formaldehid (MF)
Sifat : Tidak dapat didaur ulang (thermoset), keras, kuat, mudah diwarnai, bebas rasa dan bau, tahan terhadap pelarut dan noda, kurang tahan terhadap asam dan alkali.
Penggunaan : Peralatan makan : gelas, mangkok, sendok dan piring.

Selain memiliki banyak keunggulan ternyata kemasan plastik menyimpan berbagai kelemahan yaitu terjadinya migrasi atau perpindahan zat monomer dari bahan plastik kedalam makanan. Hal ini dapat terjadi apabila pemilihan jenis kemasan tidak sesuai dengan makanan yang dikemas. Migrasi monomer dapat terjadi karena dipengaruhi oleh suhu makanan atau penyimpanan dan proses pengolahannya. Semakin tinggi suhu dan semakin lama kontak makanan dengan kemasan plastik akan semakin banyak monomer yang bermigrasi.

Beberapa monomer yang dicurigai berbahaya antara lain vinyl chloride, acrylonitrile, meta crylonitril venylidine chloride dan styrene. Bahan-bahan tersebut memiliki sifat beracun dan karsinogenik atau pencetus timbulnya sel kanker.

Lalu, bagimana cara menghindari bahaya dari kemasan plastik tersebut ?

Salah satu cara untuk menghindarinya adalah meminimalkan penggunaan kemasan plastik pada pangan. Apabila memang harus menggunakan kemasan plastik pilihlah yang food grade. Selain itu kenali dengan baik jenis-jenis dan karakteristik kemasan plastik yang akan kita gunakan. Pastikan pemilihan jenis kemasan plastik yang kita pilih sesuai dengan dengan proses pengolahan dan jenis makanannya.


Ingat sekali lagi “Tak Kenal maka Tak Aman”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar